Review Telkomsel Flash SU-9500U

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman mengenai hingar bingar berselancar di dunia maya dengan Telkomsel Flash, khususnya menggunakan modem SpeedUp SU-9500U. Telah lebih dari satu bulan ini saya telah meninggalkan modem Flexy dan beralih ke Telkomsel Flash. Pertimbangan menggunakan Telkomsel Flash adalah karena telkomsel memegang brand nama besar dalam industri telekomunikasi Indonesia. Pertimbangan kedua adalah masalah kekuatan sinyal telkomsel flash yang sudah tepercaya. Mengingat saya kos di cisitu Bandung dengan kontur bangunan yang tak memungkinkan mudah dalam menerima sinyal. Sebagai gambaran, kartu 3 pada hape saya tak mendapatkan sinyal apabila saya masuk kamar.

Modem SpeedUp SU-9500U bekerja pada HSPA/UMTS Bands 2100 MHz dengan HSPA up to 7.2 Mbps download speed dan 5.76 Upload speed. Untuk urusan sinyal di Cisitu tak ada masalah, sinyal selalu penuh dengan koneksi HSPA. Jadi dengan kata lain urusan modem bundling telkomsel ini tidak ada masalah. Saat itu saya mendapatkannya dengan merogoh kocek sebesar 699 ribu rupiah.

Tema selanjutnya adalah paket yang ditawarkan oleh telkomsel flash. Untuk bulan pertama saya menggunakan paket 100 ribu dengan kecepatan 384 Kbps dan kuota 300Mb untuk masa aktif 30 hari. Benar sekali, kuota yang ditawarkan oleh telkomsel flash sangat kecil. Dengan tingkat aktivitas di internet yang tinggi saya hanya butuh kurang lebih 4 hari untuk menghabiskan kuota 300mb. Pada awalnya saya kira setelah lewat batas kuota kecepatan akan turun tak begitu jauh. Namun ternyata kecepatan akan turun pada 64Kbps, kecepatan tersebut masih nyaman untuk membuka halaman web namun tak cukup tangguh dalam hal urusan download.
Untuk urusan download ketika masih dalam masa kuota, mampu stabil di 58 Kbps namun ketika lepas dari kuota haanya sekitar 8-15 Kbps.

Author: Putu Adhika

Telecommunication Engineering ITB 2010

12 thoughts on “Review Telkomsel Flash SU-9500U”

  1. disappointed đŸ˜¦
    huuu…malah posting ini.
    ganti tuh judul sebelumnya, ga usah ada part I nya. seems better daripada ga ada part II yang keluar.

    1. makasih masukannya gan…

      hmm, lokasi di mana gan ? Kontur daerah sama keadaan di sekitar, misal di bawah kolong tempat tidur bisa jadi faktor penghambat..

      Kalau misal di kota besar, wah ini bisa jadi PR buat telkomsel

      eh btw siapa yg mau ngenet di bawah kolong tempat tidur ? đŸ˜›

  2. kak.. bisa mnta tlng ksh tau pngturan modemnya ga? cz mdem ka ga bisa conect2,, kyaknya ad mslh ma pngturannya.

Leave a reply to toon Cancel reply